Cemari Sungai Peuto Dengan Limbah, PTPN I Cot Girek Hanya Minta Maaf Pada Masyrakat

RADAR ACEH | LHOKSUKON - LSM Suara Hati Rakyat (Sahara) Provinsi Aceh menilai, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Perkebunan Nusantara (PTPN I) di Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara seharusnya memberikan kompensasi kepada masyarakat yang lingkungannya dicemari limbah dari perusahaan tersebut. Terkait sungai Peuto di Kecamatan itu yang sempat dicemari limbah, PTPN I jangan hanya meminta maaf.

"Saya rasa PKS jangan hanya meminta maaf saja kepada masyarakat yang sungainya dicemari limbah. Dari dulu mereka berjanji tidak akan lagi terjadi kebocoran limbah ke sungai yang dimanfaatkan warga, yang namun ternyata baru-baru ini kembali terjadi. Seharusnya harus ada kompensasi untuk masyarakat," ujar Direktur LSM Sahara, Dahlan M. Isa SE, Rabu (31/08).

Pada intinya, sambung Dahlan, terkait sungai yang dimanfaatkan warga baru-baru ini dicemari limbah dari Pabrik tersebut harus ada aksi yang nyata seperti kompensasi yang sumbernya dana dari CSR. Soal tidak ada keuntungan atau kecil keuntungan dengan Produksi sawit, menurut Dahlan untuk saat ini terus melimpah.

"Selain produksi sawit dari perusahaan itu sendiri, mereka juga menerima produksi dari sebagian masyarakat di Kecamatan Cot Girek. Jadi saya pikir hal itu jangan dijadikan sebuah alasan bahwa tak ada kompensasi. Untuk mengelola lingkungan itu sebenarnya mutlak dan harus, karena sungai adalah bagian dari hajat hidup orang banyak," jelas Dahlan yang juga Ketua Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Fordas) Wilayah Jambo Aye.

Pihaknya mencatat, setiap tahunnya Perusahaan ternama itu kerap terjadi kebocoran limbah yang mengalir ke sungai warga. Untuk tiap tahunnya, terjadi hingga dua kali yang fatal. Bahkan Sahara sendiri sebelumnya pernah melakukan mediasi terkait limbah agar kejadian yang sama jangan terulang, akan tetapi tetap saja terulang.

Asisten Personalia Umum PKS PTPN I Cot Girek, Tursyina Wahab mengaku telah mengatasi persoalan limbah yang mencemari sungai warga hingga ke Gampong Trieng. Pihaknya juga mengakui bahwa limbah tersebut yang merupakan sisa dari pembakaran tangkos sawit adalah berasal dari pabrik kelapa sawit. Pasca dicemari limbah, sungai yang dimanfaatkan warga kini kembali normal,(A,007).

Tag : NEWS
Back To Top