RADAR ACEH | BIREUEN, Nelayan kuala raja kabupaten Bireuen yang rata-rata penduduknya nelayan dengan mata pencarian dengan cara melaut. Dan para nelayan dikuala raja sangat tergantung dengan mencari ikan dilaut demi menafkahi keluarganya, Senin (22/08).
Para nelayan yang melakukan aktivitas mencari ikat di laut kuala raja Kabupaten Bireuen dalam beberapa bulan ini para nelayan tidak bisa mencari rezeki untuk menafkahi keluarganya dikarenakan (bot) yang digunakan untuk menangkap ikan tidak bisa keluar dari mulut Kuala diakibatkan kuala yang sudah dangkal.
Ramli salah satu pemilik Bot (Penangkap Ikan) kepada wartawan media ini mengatakan dalam beberapa hari ini Boat miliknya tidak bisa keluar dari mulut kuala dikarenakan kuala sudah sangat dangkal. Dan para nelayan hanya bisa mencarian ikan disaat air laut pasang,"ungkapnya.
Warga nelayan kuala raja Bireuen mengatakan kami sudah putus asa dikarnakan kuala ini sudah tidak bisa diharapkan lagi kalau masih seperti keadaan sekarang, dan kami juga berharap kepada pemerintah untuk mengeruk muara yang dangkal karena hampir setiap tahunnya selalu ada pekerjaan proyek yang menghabiskan uang miliyaran rupiah. tapi tidak ada manfaatnya untuk nelayan kuala raja kabupaten Bireuen,"ungkapnya lagi pada awak media ini.
Namun ia menambahkan muara ini sudah berkali-kali di keruk dengan menggunakan alat berat dan menghabiskan meliyaran anggaran ,namun masih saja dangkal. Karena menurutnya pihak kontraktor atau pemborong hanya mengambil keuntungan dan tidak memberi manfaat kepada kami para nelayan,"uacapnya.
Ramli meneruskan coba lihat dan di foto ini semua jangan kan kapal, jalo aja tidak bisa lewat. Padahal kuala ini menjadikan jalan utama untuk kami nelayan untuk mencari rezeki tapi dengan kedangkalan muara ini kami para nelayan harus bersabar. Karena kalau tidak ada air pasang kami tidak bisa melaut," kata Ramli salah satu nelayan kuala raja kabupaten Bireuen.
"Jika mau keluar untuk melaut boat biasanya kami tarik ramai-ramai bot nya , tetapi sekarang kualanya sudah sangat parah dangkalnya tidak memungkinkan lagi kami tarik. Namun ia meneruskan Jika pun ada boat yang sudah keluar dari mulut kuala memanfaatkan air pasang tetapi ketika pulang boat tersebut tidak bisa masuk lagi ke kuala dikarenakan kuala dangkal. Para nelayan terpaksa menambahkan bot di pantai,"tutupnya (M. Reza)