RADAR ACEH | BANDA ACEH - Seminar Focus Group Discussion Ekonomi Perumusan Kerja sama Quadro Helik, berakitan pada kesempatan untuk membangun daerah Aceh.
Kegiatan ini berlangsung, dengan menandatangani Nota Kesepahaman tentang pelaksanaan pengembangan program ekonomi kreatif antara Pemerintah Aceh dan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) RI, di Hotel Hermes Banda Aceh, Jum'at (26/8/2016).
Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan Aceh dan SDM Helvizar Ibrahim mengatakan, Pemerintah Aceh melalui Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif yang secara khusus terkait langkah - langkah pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Khusus untuk Aceh, sektor usaha ekonomi kreatif juga menunjukkan perkembangan hingga saat ini sudah terbukti banyaknya karya kreatif masyarakat Aceh masuk pasar Nasional meliputi, batik tenun, aneka motif bordir, mukena, dompet, task dan lainnya", Tuturnya.
Helvizar juga mengatakan, ada pula berbagai jenis kerajinan tangan seperti, kerajinan rotan, anyaman, tikar berbagai karya dari batok kelapa dan banyak lagi, sehingga Hal ini tentu tidak akan ketinggalan aneka kuliner, seperti Mie Aceh, keumamah, asam keu eung, timpan, keukarah, bolu eungkot dan sebagainya, Katanya.
Terkait sektor ini kata Helvizar menyatakan, perlu untuk mendapatkan perhatian selain sebagai meningkatkan pendapatan masyarakat sampai menciptakan lapangan kerja sehingga produk yang dihasilkan juga sarat dengan nilai seni dan budaya.
Oleh sebab itu, untuk karya kreatif wilayah Aceh dapat berperan dalam pengembangan dan peningkatan dan terlaksananya seminar FGD ini diharapkan dapat merumuskan langkah pengembangan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan usaha ekonomi kreatif di daerah ini, Tambahnya Helvizar.
Sementara itu, Wakil Kepada Badan Ekonomi Kreatif, Ricky Joseph Pesik mengatakan, Badan Ekonomi kreatif ini dibentuk Pemerintah erat terkait dengan tiga sasaran strategis yaitu, meningkatkan domestik Bruto, jumlah tenaga kerja dan nilai ekspor ekonomi kreatif.
"Dalam mengupayakan salah satu program kerja sama, melalui pengembangan ekonomi kreatif daerah dilakukan melalui tiga C, connect, collaborate, commerce, atau keterhubungan, kolaborasi dan komersialisasi semua pemangku kepentingan mulai dari tingkat lokal hingga nasional," kata Ricky.
Seminar Focus Group Discussion (FGD) Quadro Helix Stakeholders turut dihadiri Ketua Komisi X DPR RI, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Deputi Hubungan antar lembaga dan wilayah, Kadisbudpar Aceh, pelaku ekonomi kreatif, komunitas film Aceh, produser Film Jakarta dan komunitas Fashion Aceh.(Wl)