RADARACEH.COM | ACEH TIMUR - Bupati Aceh Timur, H Hasballah HM Thaib atau akrap disapa Rocky mengingatkan agar PT Medco E&P Malaka segera mengevaluasi kinerja PT JEC Indonesia, sebagai subconnya yang diduga telah menyeludupkan tenaga kerja dari luar Aceh dan seakan tidak mengindahkan perjanjian antara pemerintah PT Medco yang telah disepekati bersama jauh hari.
Hal itu disampaikan Bupati Rocky kepada sejumlah awak media dalam konferensi pers dikediamannya. Sabtu (22/07/17).
Menurut Bupati Rocky dengan keberadaan PT Medco di Aceh Timur, pemerintah mengharapkan agar masyarakat dapat tertampung sebagai tenaga kerja dan saling menguntungkan satu sama lain, sehingga target PT Medco untuk produksi ditahun 2018 dapat terlaksana sesuai dengan master plantnya.
"Lapangan kerja untuk masyarakat harus ada, pemerintah juga menginginkan gas harus segera produksi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, keuntungan negara harus cepat, perusahaan juga harus menguntungkan, semuanya harus untung" Kata Bupati Rocky.
Orang nomor 1 di Aceh Timur tersebut juga menekankan agar para Manager PT Medco dipusat (jakarta) untuk turun kelapangan sehingga dapat mengkrocek kondisi yang sebenarnya dilapangan tentang permasalahan perekrutan tenaga kerja.
"Kalau ini dibiarkan sucbonnya akan semena-mena merekrut tenaga kerja, sementara masyarakat disana masih hidup dalam kemiskinan dan sangat membutuhkan lapangan kerja" Sambung Rocky.
Dirinya juga meminta kepada pihak PT Medco dan subconnya jika menginginkan masyarakat kawasan lingkar tambang memilki kemampuan atau skill dalam bekerja, agar perusahaan minyak dan Gas tersebut dapat membuka Balai Latihan Kerja (BLK) sehingga masyarakat akan memiliki kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) disaat bekerja di PT Medco E&P Malaka.
"Sebelumnya pemerintah sudah menyarankan agar PT Medco membuka BLK sehingga masyarakat memiliki SDM dalam bekerja, jika dikelola dengan baik semua akan menguntungkan" Pungkas Bupati Rocky. (RI/Rls)
