Kata Saifannur: Keuchiek Ibarat Tiköh Tëng, Asosiasi Keuchiek Bireuen Kecewa

RADAR ACEH | Bireuen- Bupati Bireuen H Saifannur, S.Sos mengeluarkan sebuah statemen yang membuat para Keuchiek Se-Kabupaten Bireuen merasa terpukul atas pernyataan atasan baru nya itu.

Hal tersebut dilontarkan Saifannur yang baru menjabat Bupati Bireuen sejak 7 Agustus 2017 lalu dalam acara Sosialisasi Pengawasan Dana Desa melalui Tim Pengawalan dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) yang di fasilitasi Kejari Bireuen, digelar di Aula Setdakab lama, Kota Juang, Kamis: 24/08/2017

Bupati Bireuen H Saifannur, S.Sos dalam sambutan nya mengatakan "Keuchiek, Sekretaris dan Kepala Dusun harus beres dan kompak dalam bekerja, bila itu terwujud maka semua urusan ikut beres. Sebab ketiga unsur tersebut sangat menentukan pembangunan di desa" kata Saifannur 

"Bek tayu jaga manok bak musang, bek tayu jaga neuhen bak ngang (Jangan kita suruh jaga ayam sama musang dan jangan kita suruh jaga Tambak sama Bangau), bapak Keuchiek sekalian tentu bisa mengartikan kata- kata tersebut" imbuh Saifannur 

Berkenaan dengan pengelolaan dana desa, saya harap Keuchiek mengelola dengan baik jangan terjadi permasalah hukum dengan KPK, bila kita ibaratkan, bila Bupati ditangkap di anggap "Ceurape" oleh KPK, apalagi Keuchiek pasti di anggap Tiköh Tëng" ucap Saifannur

Namun, kata sang pemimpin baru tersebut tersebut membuat kecewa para Keuchiek yang berhadir, sebab Tiköh Tëng itu identik dengan Korupsi.

Seperti kata Ketua Asosiasi Kabupaten Bireuen, Sofyan Noor, S.Sos yang didampingi rekan Keuchiek lainnya yang ditemui media Radar Aceh dilantai bawah Aula Setdakab mengatakan" banyak rekan-rekan Keuchiek melapor dan mengeluh pada saya barusan setelah mendengar kata- kata Bupati serta itu, kenapa Bupati mengatakan kita di samakan dengan Binatang seperti Tikus", katanya

Ini adalah pertemuan awal sejak Bupati Bireuen dilantik dengan para Keuchiek se- Kabupaten Bireuen. Seharusnya sebagai pimpinan Bupati Saifannur tidak etis melontarkan kata-kata seperti itu" harap Sofyan Noor

Hal senada juga disampaikan Ketua Asosiasi Keuchiek Kecamatan Jeumpa, M.Dahlan yang akrab disapa Teungku Haji " kita merasa kecewa dan sedih atas kata (Tiköh Tèng) , kita sudah capek-capek kemarin meninggal desa pergi Bimtek ke Bogor Jawa Barat memenuhi undangan Dirjen Kemendagri, masak Bupati Saifannur mengatakan kita kemarin itu pergi Tamasya, padahal Dirjen memberi perhormatan atas kedatangan kita, kok Bupati bilang begitu" cetus Dahlan

Lanjutnya" karena kata dan lambang Tiköng Tèng seolah menuduh Keuchiek Korupsi, padahal kita bawahan nya yang harus di bina, bukan untuk di hina, apalagi tadi waktu memberi sambutan Bupati tidak mengucapkan salam, ini bukan menjalankan perusahaan, tapi menjalankan roda pemerintahan" tegas M.Dahlan

"Seharus kita hari ini sebagai pertemuan awal, dengan Bupati baru untuk menjalin ke akraban dengan kesan manis, tapi yang dinampakkan oleh Bupati terkesan tak etis begitu, seolah-olah yang dilakukan oleh pemerintah sebelumnya adalah semua"

Apalagi tadi Saifannur berkata untuk mencoret pembangunan Kantor Keuchiek dan Pengadaan Sepeda motor di APBG setiap desa, ini kan aneh" ungkapnya

Keuchiek Gampong Bireuen Meunasah Dayah, Mahyuddin juga berujar seolah waktu kita Bimtek kemarin itu salah, padahal itu kan undangan Dirjen Kemendagri" pungkas Keuchiek Mahyuddin bersama rekan-rekan lainya yang ikut kecewa atas pernyataan Bupati Saifannur tersebut. [SR]



Tag : NEWS
Back To Top