TK IT korda Bireuen Gelar Seminar

RADAR ACEH | Bireuen,Sebanyak 1500 para orang tua yang menyekolahkan anaknya pada sekolah Islam terpadu (SD IT) kordinator daerah Bireuen mengikuti seminar pendidikan yang di gelar di Auditorium Academic Center (AAC) Ampon Chiek Peusangan Sabtu (03/09).

Acara yang menghadirkan dua pemateri dari Sumatera Utara yaitu H.Surianda Lubis dan Hj.Sri Prafanti, MT ini berhasil mengugah para orang tua untuk lebih memperhatikan pengasuhan dan pendidikan anaknya.

Pembina jaringan sekolah islam terpadu (JSIT) Zulfahmi,MT melaporkan bahwa keikutsertaan pihaknya dalam membina beberpa sekolah islam terpadu ini untuk memberikan suatu kontribusi bagi pendidikan umum untuk anak dan masyarakat yang berbasis islam.

Hal ini dilakukan untuk kontribusi persiapan generasi terbaik bagi Bireuen dan Aceh secara umum sehingga akan melahirkan generasi yang cerdas dan bermutu dan anak yang mencintai alquran.

Acara yang dibuka Rektor Umuslim Dr.H.Amiruddin Idris,SE.,MSi  menyambut haru atas upaya dan kerja keras yang telah dilakukan jajaran sekolah Islam terpadu (SD IT) kordinator daerah Bireuen untuk membangun generasi masa depan.

Menurut Rektor dalam membangun dan membentuk generasi masa depan bukanlah perkerjaan yang gampang seperti membalik telapak tangan tetapi hal ini membutuhkan kerja keras dan proses panjang.

Membentuk generasi tidaklah sama dengan memabngun jalan,gedung dan bangunan fisik lainya kalau memang ada uang langsung bisa terwujud tetapi membangun generasi dan SDM yang berguna dan bermanfaat sangatlah sulit dan susah,"ujar H.Amiruddin Idris,SE.,MSi.

Saya salut kepada SD IT korda bireuen yang sangat konsisten dalam memajukan dan membangun generasi yang bermanfaat bagi nusa, agama dan masyarakat.

Kepada orang tua yang hadir pada kesempatan ini saya mengharapkan agar adanya komunikasi dan saling mendukung antara orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak, sekarang banyak persepsi yang salah di masyarakat seakan-akan mendidik anak adalah tugas sekolah padahal mendidik anak merupakan kewajiban orang tua dan sekolah hanya sebagai pembantu orang tua dalam mendidik dengan ilmu-ilmu tertentu apabila orang tua tidak mampu dalam bidang tertentu," jelas H.Amiruddin Idris yang mengawali pengabdian PNS awalnya sebagai seorang guru.

Tag : NEWS
Back To Top