RADARACEH.COM | Aceh Timur – Terkait adanya dugaan penyuludupan tenaga kerja non lokal yang dilakukan oleh PT. Bangun Nusa Persada (BNP) dan Subcon JEC laninya yang diangkut dari Pulau Jawa untuk dipekerjakan di CPP Blok A milik Medco, di Indra Makmu, Aceh Timur.
Lembaga Swadaya Masyarakat Pemuda Peduli Aceh Timur (LSM-PPAT) meminta kepada Pemerintah Aceh Timur khususnya Dinas Ketenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk harus peka dan lebih peduli kepada Masyarakat Aceh Timur. Ujar Irfansyah, SE,Ak,CA melalui Pers rilisnya keoada Radaraceh.com. Kamis (20/07/17).
Terjadinya Penyulupan pekerja non lokal disebabkan kurangnya Pengawasan dari Disnaker Aceh Timur, maka dari itu agar tidak terulang kembali, LSM PPAT meminta kepada Dinas terkait agar penggunaan tenaga kerja non lokal di Aceh Timur harus terkendali dan di awasi secara ketat.
Perusahaan yang menggunakkan tenaga kerja non lokalpun harus mematuhi peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Aceh Timur. Kalau ada tenaga kerja lokal (Aceh Timur) untuk apalagi tenaga kerja luar, yang ada terjadi konflik kecemburuan sosial dan tidak adil.
"Jangan Buat Tenaga Kerja lokal jadi penonton tapi buat jadi bagian dari pekerjaan tersebut, dan akan mengurangi angka pengangguran di Aceh Timur". Ungkap Mantan Sekjend Ikatan Pemuda Pelajar Aceh Timur (IPPAT).
"Kita sering melihat serta membaca berita yang mana Warga Aceh Timur melakukan demo terhadap perusahaan yang tidak mengutamakan putra putri daerah. Ketika terjadi hal seperti itu, tidak ada tanggapan dan solusi dari Dinas Ketenagakerjaan Aceh Timur".
Harapan kami kepada Pemerintah Aceh Timur, mohon ditegaskan kembali agar memperioritaskan warga lingkar tambang yang beroperasi di block A. Serta yang harus pemerintah lakukamn adalah melalukan daya saing industri. Pemerintah tidak boleh membuat kebijakan yang semata mata untuk kepentingan jangka pendek.
"Tanpa persiapan yang matang, pekerja lokal (Aceh Timur) bakal jadi penonton saat perusahaan Gas beroperasi". Tutupnya. (RI/Rls)
Tag :
NEWS